MUSTAHIL MENANG..!! F-35 AS Hanya Mampu Deteksi Sukhoi SU-35 RUSIA..??
Menurut editor pertahanan di majalah National Interest, Dave Majumdar, untuk dapat unggul melawan Su-35 Rusia dimasa depan, pilot F-35 Amerika kemungkinan berharap pada rudal jarak pendek, AIM-9X Sidewinder yang terintegrasi pada ruang internal penyimpanan senjata jet tempur siluman tersebut. Namun, dalam konteks jet tempur Su-35 saat ini, hanya keterampilan dan pengalaman pilot F-35 yang dapat membantu mereka bertahan hidup. Menurut Dave Majumbar, untuk menang, F-35 harus menyerang target dari luar jarak pandang dan menghindari pertempuran jarak dekat. Bahkan, sangat tidak mungkin komandan Angkatan Udara AS menugaskan F-35 jika masih ada ancaman terhadap F-35. Tepat sebelum Dave Majumbar membuat poin-poin ini, Komandan Angkatan Udara AS Jenderal Herbert Carlisle mengakui, bahwa “Jet tempur F-35 bukanlah pesawat fleksibel dan memang tak dirancang untuk pertempuran jarak dekat melawan Su-35 Rusia”. Kurangnya kemampuan dukungan udara jarak dekat dapat dianggap sebagai masalah yang tak begitu besar, karena F-35 memang dirancang untuk melakukan misi jangka panjang. Namun, masih tergantung kepada Angkatan Udara AS untuk memutuskan F-35 sebagai pengganti 90% dari jumlah jet tempur taktis, sementara itu Rusia dan China secara aktif mengembangkan jet tempur modern untuk mampu bertarung jarak dekat. Ini bukan pertama kalinya personil militer AS mengakui kelemahan F-35 atas jet tempur Rusia, terutama jet tempur multi peran Su-35. Pengakuan yang enggan diberikan oleh pejabat AS dan Australia sejak 2010 dalam simulasi pertempuran udara. Secara khusus, pertarungan udara jet tempur supersonik dibuat, mensimulasikan jet tempur Su-35 Rusia, melawan armada campuran jet tempur seperti, F-22, F/A-18 Super Hornet serta F-35 AS. Hasilnya, skuadron tempur AS dihajar hingga “babak belur”. Simulasi tersebut dilakukan di pangkalan Angkatan Udara Hickam di Hawaii, setidaknya di hadapan empat personel Angkatan Udara Australia dan Intelijen Militer. Dan anggota Kongres, Dennis Jensen, dengan jujur mengakui bahwa jet tempur siluman F-35 “dihajar tanpa ampun” oleh Su-35 Rusia. Dalam sebuah wawancara dengan Aviation Week, juru bicara Angkatan Udara AS Bill Sweetman mengatakan bahwa F-35 benar-benar tergantung pada invisibilitas (teknologi siluman) dan tak sesuai untuk pertempuran udara jarak dekat karena mudah ditembak jatuh. Untuk menghancurkan Su-35, maka F-35 harus berada lebih dekat, sehingga menempatkan dirinya pada risiko terdeteksi oleh sistem radar Su-35 Rusia, apalagi jet tempur su 35 memiliki rudal udara-ke-udara jarak jauh Vympel dengan jangkauan 400 km. Para ahli juga mengatakan bahwa taktik tempur Angkatan Udara AS mengadopsi 3 prinsip yakni “mencari, menembak dan menghancurkan”. Dengan munculnya Su-35 Rusia, maka AS pun harus memodifikasi taktik tersebut. Jet tempur siluman F-35 memang mampu mendeteksi Su-35 rusia lebih dulu, tetapi untuk dapat menggunakan rudal maka ia harus bergerak lebih dekat, dan pada titik itu keduanya akan saling melihat. Jika demikian, keunggulan siluman F-35 akan berkurang secara signifikan”, sebut penjelasan Sweetman. Dalam pertarungan jarak dekat, Su-35 Rusia memiliki kemampuan ajaib untuk terbang dengan kecepatan rendah, dan pada saat yang sama mempercepat hingga supersonik, berubah menjadi sebuah jet tempur pemburu. Su-35 Rusia dapat membawa 12 rudal Vympel (varian modifikasi dari rudal R-77). #sukhoitniau #su35indonesia #sukhoisu35tniau

 Rocketry Club: Minnesota Amateur Spacemodeler Association

Author Topik Militer
Duration 04:44

comment Post a Comment